Point
penting dalam kisah ini adalah pertemuan Potter dengan Sirius Black
“Tahanan Azkaban” yang notabene dituduh sebagai tersangka pembunuh
orangtua Harry. Walaupun pada akhirnya terungkap bahwa Black tidak
bersalah dan justru merupakan teman dekat orangtua Harry. Nah disela
petualangannya, Potter pernah dipertemukan dengan sosok yang sangat
menakutkan, menyeramkan dan penuh dengan aura kegelapan merupakan mimpi
buruk bagi siapa saja yang berjumpa dengannya. Yah mereka adalah
Dementor yang bertugas sebagai penjaga penjara Azkaban. Dikisahkan Harry
sangat ketakutan, gemetar, lemas dan ketakutan menguasai dirinya hingga
terasa seperti tercekik tiap kali berhadapan dengan mahkluk satu ini
pun hanya dalam mimpi. Konon makhluk satu ini adalah horror yang bisa
menghisap a.k.a menyedot kebahagiaan dan menghilangkan harapan siapapun
yang dihadapinya.
Jadi
mikir, gimana coba kalau Dementor benar-benar ada dalam dunia nyata.
Ih.. horror tapi ya ternyata Dementor benar-benar ada loh dalam
kehidupan kita sehari-hari. Nah loh!!!. Yah kalau dalam fiksi dia
digambarkan sebagai sosok mengerikan yang berjubah hitam, memakai
penutup kepala, mukanya aneh, jari-jarinya seperti tulang, bisa terbang
dan gak punya kaki. Di kehidupan nyata sadar gak sadar dementor ini ada
dalam diri kita, pikiran kita sendiri yang terkadang muncul menghantui.
Dementor menjelma menjadi segala bentuk masalah yang menghantui pikiran
kita ehm atau pikiran kitalah yang membuat masalah menjadi momok yang
merampas kebahagiaan kita. Kesimpulan singkat, Dementor ada dalam setiap
pikiran kita, hidup dalam kehidupan kita. Berwujud ketakutan,
kegamangan, kecemasan, kegalauan, kegelisahan yang bisa saja membuat
hidup seketika suram, putus asa, kehilangan semangat dan harapan lalu
berakhir pada depresi berkepanjangan.
So,
gimana cara menghancurkannya atau paling tidak menghindari diri
darinya? Kalau pilihan kamu adalah menghindarinya atau dengan kata lain
lari dari dirinya maka sudah pasti jawabannya kamu akan terus menerus
dihantui justru semakin kuat. Dalam cerita pun, tidak ada yang bisa
menjamin seseorang bisa benar-benar menghindari dan lari dari sergapan
sang Dementor. Jawabannya cuma satu, buat mereka yang justru lari
menghindar.
Pelajaran Pertama :
“Jangan sok sibuk, sibuk lari dari kenyataan, dari masalah. Hanya Hadapi!”
Peralatan atau trik khusus apa yang bisa kita lakukan untuk mengusir para keluarga dedemit/dementor pikiran ini?
Ingat
sama Profesor Lupin? Yap, dia juga salah satu teman dekat orangtua
Harry yang saat itu menjadi Guru Pertahanan Sihir Hitam di Hogwarts.
Mengetahui masalah yang dihadapi Harry maka Prof. Lupin memberi kuliah
mengenai cara melawan para Dementor. Dan sihir yang dipakai untuk itu
adalah sihir “Patronus” yang cukup legendaris itu. Hal pertama yang
dilakukan Lupin adalah memperkenalkan sebuah Boggart yaitu kotak ajaib
yang akan memunculkan sosok menakutkan yang ada dalam pikiran kita.
Neville Longbottom yang selalu ketakutan dengan sosok Snape maka Boggart
pun mejelma menjadi Snape, Ron yang takut laba-laba pun harus
menghadapi Boggart dalam bentuk laba-laba, Potter pastinya si Dementor,
bahkan Lupin pun mesti berhadapan dengan hal yang paling ditakutinya
yaitu bulan purnama. Jadi inget sebuah adagium dari Sun Tzu yaitu “kenali musuhmu, kenali dirimu sendiri, maka seribu kali bertempur engkau akan menang”
Pelajaran kedua :
“Boggart menjadi suatu sistem cara berpikir yang dirancang dalam kehidupan nyata untuk kita yaitu ‘Kenali Musuhmu!!’
Bisa jadi musuhmu, bukanlah masalah tapi justru diri kita, pikiran kita
sendiri, bagaimana cara kita dalam menghadapi setiap persoalan dan
masalah.”
Dalam
cerita, ketika semua murid telah berhadapan dengan boggart dalam bentuk
ketakutan mereka masing-masing. Maka masing-masing merekapun memiliki
cara tersendiri dalam menghadapi musuhnya. Contohnya Neville yang
ketakutan ketika Boggart berubah jadi Snape maka ia mengeluarkan mantra
“Riddikulus” sambil membayangkan hal-hal yang lucu yaitu Snape dengan
kostum perempuan tua yang ingin pergi ke pasar. Oww, ia berhasil.
Bayangkan sosok sadisnya Snape berubah menjadi sosok yang langsung
memancing tawa siapapun yang melihatnya.
Pelajaran Ketiga :
“Sekalipun
ini fiktif belaka tapi bisa kita aplikasikan di kehidupan nyata. Jika
Riddikulus yang mendekati kata Ridiculous yang dalam bahasa Inggris
artinya menggelikan. Maka sudah tentu, kuncinya adalah dengan memberikan asumsi-asumsi positif pada perkataan yang berimplikasi pada pikiran.
Bayangkan hal-hal buruk itu mnjadi sesuatu hal yang lucu dan
menggelikan. Meski tidak serta merta menghilangkan masalah setidaknya
membantu memperingan beban pikiran.”
Nah
karena judulnya berkaitan dengan dementor maka yang selanjutnya adalah
pembahasan bagaimana akhirnya Potter berhasil mengalahkan Si Dementor
Penjaga Azkaban.
Dengan
mengucapkan manra Patronus yaitu “Expecto Patronum” ternyata tidak 100%
menjamin Potter dan wizard manapun dapat melenyapkan dementor dari
hadapannya. Berkali-kali Potter mencoba namun berkali-kali juga ia
gagal. Sampai akhirnya Prof. Lupin mengatakan bahwa untuk mengalahkan
Dementor maka ia harus mengucapakan Patronus dengan penuh keyakinan,
kesungguhan sambil membayangkan hal-hal paling membahagiakan dalam
hidupnya. Dan tentu saja, setelah diulang berkali-kali akhirnya Potter
berhasil. Dan ketika ia berjumpa kembali dengan Dementor yang
sesungguhnya. Dengan lantang ia ucapkan “Expecto Patronum” hingga muncul
efek cahaya putih berwujud rusa bertanduk, Potter benar-benar membuat
gerombolan Dementor yang akan menyerbunya menjadi buyar dan lenyap.
Pelajaran Keempat :
“Jika ditilik kembali mantra “Expecto Patronum” yang berasal dari bahasa Latin ini memiliki arti yaitu “aku memohon perlindungan”.
Bagi
kita yang beragama tentunya harus menyadari bahwa tiap permasalahan
yang ada adalah cara Tuhan agar kita, umatnya mengingat dan kembali
pada-Nya. Bukankah Tuhanlah yang memberi masalah dan Tuhan jugalah yang
menyediakan cara bagi kita untuk menyelesaikannya.
Ya, “Expecto Patronum” ini jika kita tarik ke dunia nyata bisa terjewantah dari kata ‘DOA”. Doa yang ditujukan kepada Tuhan.
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan (QS. 1 : 5).
Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong [Ni'mal-Mawla Wani'man-Nashîr]“. (QS. 8:40).
Jadi
pada apapun permasalahan yang ada, tidak akan membuat kita depresi dan
larut dalam kesedihan jika kita senantiasa memohon perlindungan dan
meminta kekuatan dan ketegaran dalam menghadapi segala persoalan yang
ada.
Yap seperti “Expecto Patronum”, setiap doa apapun yang kita panjatkan kepada Tuhan hendaknya dilandasi dengan penuh kesungguhan, ketulusan dan keyakinan dan terus membayangkan hal-hal yang baik dan membahagiakan layaknya hamba bertemu dengan Tuhannya serta selalu berprasangka baik bahwa Tuhan pasti mendengarkan, mengabulkan doa dan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
THE MAIN CONCLUSION
"WHAT DOESN'T KILL YOU MAKES YOU STRONGER”
(kayak lagunya Kelly Clarkson)
Baca juga Kenali 'DEMENTOR' di Lingkungan Kita
Sumber: Rara

0 comments:
Post a Comment